Di era digital 2025, melamar kerja tidak lagi terbatas pada email formal. Semakin banyak rekruter, apalagi di industri kreatif Bali, yang membuka jalur komunikasi via WhatsApp dan LinkedIn.
Kemudahan ini ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi, prosesnya lebih cepat. Di sisi lain, gampang banget bikin kamu kelihatan tidak profesional kalau salah langkah. Agar lamaranmu meninggalkan kesan positif, yuk pahami “aturan main”-nya!
🟢 Etika Melamar Kerja via WhatsApp
Aturan Emas: Hanya Gunakan Jika Diminta!
Ini aturan yang tidak bisa ditawar. Jangan pernah menghubungi nomor WhatsApp rekruter jika tidak secara eksplisit dicantumkan di iklan loker. Menghubungi nomor pribadi yang kamu temukan dari sumber lain adalah pelanggaran privasi dan sangat tidak profesional.
- ✅ Yang Harus Dilakukan (Do’s):
- Langsung ke Intinya: Mulai dengan salam formal, perkenalkan diri, dan sebutkan posisi yang dilamar.
- Gunakan Bahasa Formal: Hindari singkatan (“yg”, “dgn”), bahasa gaul, atau emoji berlebihan. Tetap gunakan “Bapak/Ibu”.
- Perhatikan Waktu: Kirim pesan hanya pada jam kerja wajar (Senin-Jumat, 09:00 – 17:00). Waktu seperti Jumat pagi ini adalah momen yang ideal.
- Jadikan Satu File PDF: Gabungkan CV dan portofolio ke dalam satu file PDF yang sudah diberi nama jelas (misal:
CV_Budi_DigitalMarketer.pdf).
- ❌ Yang Harus Dihindari (Don’ts):
- Chat “P” atau “Test”: Ini kesalahan fatal yang paling sering dilakukan.
- Spam Follow-up: Jangan menanyakan “gimana ya, bu?” setiap hari. Beri jeda waktu yang sopan.
- Kirim File Berantakan: Jangan mengirim CV, foto, KTP dalam banyak file terpisah.
Contoh Template Pesan WhatsApp yang Baik:
Selamat pagi, Bapak/Ibu.
Perkenalkan, saya Budi Santoso. Saya menemukan informasi lowongan untuk posisi Digital Marketing Specialist di LokerBali.id dan tertarik untuk melamar.
Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan CV dan portofolio saya dalam satu file PDF. Saya memiliki pengalaman dalam mengelola kampanye Meta Ads yang relevan dengan kualifikasi yang dibutuhkan.
Terima kasih atas waktu dan perhatian Bapak/Ibu.
Hormat saya,
Budi Santoso
🔵 Etika Melamar Kerja via LinkedIn
Metode 1: Pakai Tombol “Easy Apply”
- Aturan Utamanya: Pastikan profil LinkedIn-mu lengkap dan ter-update. Profilmu adalah CV-mu di sini. Jangan pernah melamar dengan profil yang kosong atau foto yang tidak profesional.
Metode 2: Hubungi Rekruter Langsung (Direct Message/InMail)
- Riset Dulu: Cari tahu siapa rekruter atau hiring manager yang relevan untuk posisi yang kamu incar.
- Personalisasi Pesanmu: Jangan pernah kirim pesan copy-paste. Sebut nama mereka untuk menunjukkan kamu niat.
- Singkat & Profesional: Rekruter sangat sibuk. Sampaikan maksudmu dengan jelas dan ringkas.
Contoh Template Pesan LinkedIn yang Baik:
Yth. Bapak/Ibu [Nama Rekruter],
Selamat pagi. Saya harap pesan ini tidak mengganggu.
Saya melihat Bapak/Ibu adalah Hiring Manager untuk posisi Social Media Specialist di [Nama Perusahaan]. Saya sangat antusias dengan kesempatan ini dan baru saja mengirimkan lamaran saya melalui portal karier.
Dengan latar belakang saya dalam meningkatkan engagement rate sebesar 40% di perusahaan sebelumnya, saya yakin dapat memberikan kontribusi yang kuat.
Terima kasih banyak atas waktu Anda.
Hormat saya,
[Nama Lengkap Anda]
✨ Platform Boleh Kasual, Sikap Tetap Profesional
Dengan menunjukkan rasa hormat terhadap waktu dan privasi rekruter, berkomunikasi dengan jelas, dan menjaga profesionalisme, kamu tidak hanya meningkatkan peluang lamaranmu diproses, tetapi juga membangun citra diri sebagai kandidat yang cerdas dan beretika.